Malang-Bisnis.com — Artikel Karir - Meskipun ajakan untuk menabung sudah kita dengarkan sejak masih di bangku SD, ternyata hingga sekarang masih banyak orang yang tak mempunyai tabungan. Yang dimaksud di sini bukan orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan, lho. Mereka yang memiliki pekerjaan tetap dan gaya hidup
yang cukup mewah ternyata banyak yang saldo rekeningnya di akhir bulan hanya tersisa ratusan ribu rupiah.
yang cukup mewah ternyata banyak yang saldo rekeningnya di akhir bulan hanya tersisa ratusan ribu rupiah.
Di Amerika, 45 persen orang yang disurvei oleh lembaga asuransi MetLife mengaku tidak mampu membayar tagihan-tagihannya selama lebih dari sebulan andaikan mereka kehilangan pekerjaan. Sementara itu, 65 persennya mengatakan tak akan mampu menutupi pengeluarannya selama tiga bulan.
Tidak heran, dalam studi bertema "The American Dream" yang digelar pada 14-21 April lalu itu, sebanyak 55 persen orang Amerika juga amat khawatir mereka kehilangan pekerjaannya. Negara ini memang sedang berjuang untuk memulihkan diri dari resesi terburuk sejak masa The Great Depression yang terjadi pada 1929. Pada bulan Juni, 14,6 juta orang (atau 9,5 persen pekerja) kehilangan pekerjaan, demikian catatan Bureau of Labor Statistics. Sekitar setengah dari pekerja tersebut, atau 6,8 juta orang sudah menganggur selama enam bulan atau lebih.
Meskipun statistik tersebut terlihat mengkhawatirkan, para peneliti MetLife masih melihat secercah harapan. Menurut Beth Hirschhorn, Senior Vice President untuk global brand and marketing services di MetLife, sejak tahun lalu sebenarnya sudah terjadi perbaikan. "Satu-satunya yang menguntungkan adalah orang sudah menyadari hal ini dan membuat perubahan-perubahan," tukasnya.
Dalam studi yang diadakan MetLife terlihat bahwa orang Amerika sudah jauh lebih aktif daripada setahun sebelumnya dan lebih fokus dalam memperbaiki tanggung jawab finansialnya. Tiga perempat orang Amerika dilaporkan sudah mengurangi pengeluaran dan lebih banyak orang yang mengakui bahwa dengan bertanggung jawab secara finansial, mimpi Amerika itu bisa tercapai.
LIHAT:
- 6 kesalahan saat menyusun CVTidak heran, dalam studi bertema "The American Dream" yang digelar pada 14-21 April lalu itu, sebanyak 55 persen orang Amerika juga amat khawatir mereka kehilangan pekerjaannya. Negara ini memang sedang berjuang untuk memulihkan diri dari resesi terburuk sejak masa The Great Depression yang terjadi pada 1929. Pada bulan Juni, 14,6 juta orang (atau 9,5 persen pekerja) kehilangan pekerjaan, demikian catatan Bureau of Labor Statistics. Sekitar setengah dari pekerja tersebut, atau 6,8 juta orang sudah menganggur selama enam bulan atau lebih.
Meskipun statistik tersebut terlihat mengkhawatirkan, para peneliti MetLife masih melihat secercah harapan. Menurut Beth Hirschhorn, Senior Vice President untuk global brand and marketing services di MetLife, sejak tahun lalu sebenarnya sudah terjadi perbaikan. "Satu-satunya yang menguntungkan adalah orang sudah menyadari hal ini dan membuat perubahan-perubahan," tukasnya.
Dalam studi yang diadakan MetLife terlihat bahwa orang Amerika sudah jauh lebih aktif daripada setahun sebelumnya dan lebih fokus dalam memperbaiki tanggung jawab finansialnya. Tiga perempat orang Amerika dilaporkan sudah mengurangi pengeluaran dan lebih banyak orang yang mengakui bahwa dengan bertanggung jawab secara finansial, mimpi Amerika itu bisa tercapai.
LIHAT:
- Trik Menghabiskan Gaji Tanpa Rasa Bersalah
- Memanfaatkan Selera Untuk Menambah Uang
- Berasuransi Dengan Bijak
- Mengenali Produk Investasi Sesuai Resikonya.
- Memilih Investasi Sesuai Usia
- Mengenali Kondisi Keuangan Wanita Dari Usianya
- 5 Alasan Anda Tidak Diterima Kerja
- Selalu Membuat Inovasi
Meskipun begitu, masih ada jutaan orang Amerika yang berjuang secara finansial. Hampir separuh dari mereka yang disurvei mengatakan bersedia memberikan uang kepada anggota keluarga supaya dapat membayar tagihan-tagihannya. Ini artinya, banyak orang Amerika yang mengandalkan "bank keluarga" untuk bertahan dalam resesi. "Pinjaman ini adalah pinjaman seumur hidup," katanya.
Yang perlu dicermati, walaupun mereka sudah berusaha mengubah kebiasaan berbelanja atau gaya hidupnya, perbaikan yang diinginkan tersebut tak bisa segera tercapai. Hal ini disebabkan mereka juga masih terlibat utang yang banyak jumlahnya, di samping kondisi ekonomi yang tidak pasti.
Jadi, sebelum Anda mengalami masalah yang sama, segeralah menurunkan gaya hidup sesuai kemampuan dan sisihkan uang untuk ditabung.(MB-1)
***
1 komentar:
Sangat setuju, masalahnya apa yang masih bisa saya tabung? Listrik naek, harga2 pada naek...
Posting Komentar