MALANG-BISNIS.COM - Sebanyak 60 persen tinta isi ulang untuk printer didapati bermasalah. Sebelas persen di antaranya memiliki masalah seketika setelah diinstalasi. Masalah utama adalah kualitas hasil cetak.
"Konsumen yang mengira dapat melakukan penghematan dengan memilih catridge isi ualng sebenarnya membuat kesalahan karena tidak memperhitungkan biaya tersembunyi dari cetak ulang, penempatan catridge, maupun mutu hasil cetak yang buruk akibat masalah pada adhesi toner maupun cetakan yang tidak sesolid tinta original," jelas Ink Product Manager HP Adrian Lesmono saat menyampaikan hasil uji perbandingan antara tinta isi ulang dengan tinta original HP.
Pengujian dilakukan Quality Logic, suatu lembaga penjamin independen, di Shanghai-China dan New Delhi-India. "Rata-rata lebih dari 60 persen tinta isi ulang yang diuji menunjukkan tujuh kali lebih banyak masalah adhesi daripada rata-rata catridge original HP. Pengujian juga mendapatkan 60 persen halaman yang dicetak menggunakan tinta isi ulang tidak dapat digunakan maskimal," terang dia.
Menurut Adrian, dari hasil penelitian tersebut, sebanyak 37 persen halaman hasil cetak menggunakan tinta isi ulang menghasilkan cetakan yang masuk kategori memenuhi syarat untuk berbagai penggunaan. "Sementara tidak satu pun cartridge HP original gagal dalam pengujian. Semua bekerja konsisten dalam pengujian. Sebanyak 95 persen halaman yang dicetak dengan tinta HP original masuk kategori memenuhi syarat untuk berbagai penggunaan," katanya.
Sementara itu, dalam penelitian lain yang membandingkan tinta original HP dengan tinta isi ulang di sejumlah negara Asia menunjukkan cartridge original HP menghasilkan jumlah halaman dua kali lebih banyak dibanding cartridge isi ulang. Studi ini melibatkan 6 negara yaitu China, India, Indonesia, Korea, Filipina dan Thailand.
"Rata-rata cartridge HP original menghasilkan 111,9 persen atau lebih dari 2 kali jumlah halaman yang dihasilkan oleh semua cartridge isi ulang yang diuji," paparnya. (MB-4)
"Konsumen yang mengira dapat melakukan penghematan dengan memilih catridge isi ualng sebenarnya membuat kesalahan karena tidak memperhitungkan biaya tersembunyi dari cetak ulang, penempatan catridge, maupun mutu hasil cetak yang buruk akibat masalah pada adhesi toner maupun cetakan yang tidak sesolid tinta original," jelas Ink Product Manager HP Adrian Lesmono saat menyampaikan hasil uji perbandingan antara tinta isi ulang dengan tinta original HP.
Pengujian dilakukan Quality Logic, suatu lembaga penjamin independen, di Shanghai-China dan New Delhi-India. "Rata-rata lebih dari 60 persen tinta isi ulang yang diuji menunjukkan tujuh kali lebih banyak masalah adhesi daripada rata-rata catridge original HP. Pengujian juga mendapatkan 60 persen halaman yang dicetak menggunakan tinta isi ulang tidak dapat digunakan maskimal," terang dia.
Menurut Adrian, dari hasil penelitian tersebut, sebanyak 37 persen halaman hasil cetak menggunakan tinta isi ulang menghasilkan cetakan yang masuk kategori memenuhi syarat untuk berbagai penggunaan. "Sementara tidak satu pun cartridge HP original gagal dalam pengujian. Semua bekerja konsisten dalam pengujian. Sebanyak 95 persen halaman yang dicetak dengan tinta HP original masuk kategori memenuhi syarat untuk berbagai penggunaan," katanya.
Sementara itu, dalam penelitian lain yang membandingkan tinta original HP dengan tinta isi ulang di sejumlah negara Asia menunjukkan cartridge original HP menghasilkan jumlah halaman dua kali lebih banyak dibanding cartridge isi ulang. Studi ini melibatkan 6 negara yaitu China, India, Indonesia, Korea, Filipina dan Thailand.
"Rata-rata cartridge HP original menghasilkan 111,9 persen atau lebih dari 2 kali jumlah halaman yang dihasilkan oleh semua cartridge isi ulang yang diuji," paparnya. (MB-4)
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar