MALANG-BISNIS.com - JAKARTA - Tidak ada guna bagi orang tua menyertakan anaknya dalam pelatihan aktivasi otak tengah yang diklaim bisa mencerdaskan seorang anak dalam waktu singkat. Untuk membuat anak menjadi pintar, orang tua harus menekankan buah hatinya agar rajin belajar sambil membangkitkan minat dan bakat.

"Saya melihat pelatihan aktivasi otak tengah itu tidak bermanfaat karena tidak mungkin seorang anak jadi pintar dalam dua hari," ujar Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia, Sarlito Wirawan Sarwono, di Jakarta.

Pria yang akrab disapa Mas Ito ini ragu dalam 48 jam kecerdasan anak bisa meningkat dengan cepat. "Untuk orang tua yang berpunya, uang sebesar Rp 3,5 juta itu tak seberapa. Tapi, kasihan pada sang anak kalau gagal memenuhi harapan ayah dan ibunya, menjadi orang pandai seperti Einstein," tutur pakar Psikologi Sosial itu.

Mas Ito juga memastikan di dalam psikologi tidak dikenal istilah aktivasi otak tengah atau mid-brain. Ia mengkhawatirkan anak bisa menjadi takut kalau dipaksa oleh orangtuanya ikut kegiatan yang mengklaim otak tengah anak masih dapat diaktifkan.

Menurut Sarlito, kecerdasan seorang anak kembali pada bagaimana rajin belajarnya si anak itu sendiri. Orang tua perlu memberikan latihan asosiasi kepada anaknya.

"Orang tua juga harus mencari minat dan bakat apa yang dimiliki anak hingga kemudian orang tua terus berusaha mendukung dan membangkitkan minat dan bakat tersebut," kata peraih gelar doktor pada tahun 1978 di University of Leiden, Belanda itu.

Sarlito meminta kalangan guru untuk memberikan pengajaran yang menyenangkan dan menghibur bagi muridnya, sehingga ilmu bisa lebih cepat diserap tanpa disertai kebosanan dan ketakutan. "Saya yakin anak mampu menjadi sosok yang cerdas apabila sang anak diberikan dorongan dan kesempatan untuk mengembangkan minat dan bakatnya sendiri. Dan, untuk mencapai titik cerdas itu, tidak cukup dalam waktu instan," tegasnya.(MB-9)

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Membuat Web Langsung Jadi ? INDO9.COM