MALANG-BISNIS.COM - Jelas bahwa bisnis
membutuhkan orang lain. Penjual memerlukan pembeli, pembeli membutuhkan penjual.
Bisnis tidak mungkin berjalan, tanpa adanya orang lain. Dengan demikian, dunia wiraswasta adalah juga dunia hubungan antar manusia. Keterkaitannya dengan aspek sosial sangat besar. Orang bisnis yang sukses, atau lebih tepat wiraswastawan yang sukses sudah bisa dipastikan orang yang menghargai orang lain. Karena, dirinya sadar, tanpa orang lain, usahanya tidak mungkin jalan. Siapa yang akan membeli produknya, kalau bukan orang lain ?
Kita bisa mengatakan bahwa mereka yang sukses adalah individu-individu yang mengerti benar akan konsep “saling ketergantungan” dalam hidup. Konsep tersebut merupakan dasar pemikiran yang paling utama bagi semua manusia, baik dalam rumah tangga, pergaulan maupun dalam bisnis.
Ilmu kewiraswastaan menghendaki semua wiraswastawan menyadari penuh hal itu. Terlebih profesi sebagai usahawan, mutlak tergantung oleh kesediaan orang lain untuk membeli produknya. Meski ada beberapa pengusaha “karbitan” yang merasa tidak membutuhkan orang lain, karena orang tuanya seorang pejabat yang berkuasa, sesungguhnya posisinya itu amat rapuh. Keberadaannya hanya bersandar pada orang tua semata, yang pada waktunya nanti, harus turun panggung juga dari jabatannya. Kalau itu sudah terjadi, selesailah juga cerita dirinya sebagai pengusaha.
Oleh sebab itu, wiraswastawan harus membina aspek sosialnya pertama dengan jalan belajar menyukai orang lain, respek dan mau bergaul dengan siapa saja. Setiap kesempatan berjumpa dan berbicara dengan orang, berarti kesempatan untuk berpromosi. Bukan untuk mempromosikan barang dagangan, akan tetapi terlebih dahulu mempromosikan diri sebagai figur pengusaha yang simpatik, penuh perhatian pada sesama, sopan dan ramah serta menyiratkan wajah yang selalu ingin membantu. Ingat, orang proaktif tidak menghindar, tapi justru mencari kesempatan bertemu orang lain. Pertemuan dan pembicaraan dengan orang harus bisa dinikmati.
Dengan jalan itu, citra diri pengusaha akan lebih menonjol dari pada barang dagangannya sendiri. Sehingga, apapun komoditi yang dijual, orang akan lebih suka membeli kepadanya, dari pada ke pihak lain. Hal ini lebih mudah dibuktikan pada bidang-bidang usaha pelayanan dan profesi, seperti warung makan, bengkel, praktek dokter, pengacara, notaris, toko klontong dan lain-lain.
Pada usaha-usaha skala besar, aspek sosial tidak kalah pentingnya. Bila seorang pengusaha dikenal masyarakat sebagai tokoh bisnis yang serakah, egois, dan menindas orang lain, pada suatu waktu terjadi kerusuhan, maka kecil kemungkinan sipengusaha itu berikut kantor-kantor atau toko-tokonya bisa luput menjadi sasaran.
Para pengusaha, apalagi mereka yang berkecimpung dalam bidang-bidang seperti konsultan dan jasa profesi, yaitu usaha yang lebih mengandalkan citra perorangan, sebaiknya lebih aktif berhubungan dengan masyarakat. Seperti misalnya, berbicara dalam seminar-seminar, menulis artikel dimajalah, ikut organisasi sosial atau profesi, dan berbagai aktivitas semacamnya. Makin banyak ia tampil ditengah masyarakat, makin dikenallah ia, dan makin besar peluangnya untuk sukses.(MB-1)
ARTIKEL LAINNYA DIKATEGORI INI :
(10) Entrepreneur !!! Terlahir atau diciptakan ?(09) Ingin Menjadi Master Entrepreneur? Apa syaratnya ?
(08) Ingin Menjadi Netpreneur? Baca Langkah-langkahnya
(07) Tips Pasang Iklan Internet Dan Meningkatkan Traffic Blog
(06) Tips Membangun Usaha Entrepreneur
(05) Rahasia Kekuatan Entrepreneur
(04) Pilih Lingkungan Anda Untuk Sukses
(03) Sukses Berbisnis, Be Do Have
(02) Bagaimana Menerjuni Dunia Entrepreneur (01) Antara Sukses Dan Tindakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar