MalangBisnis.com - BUSANA kerja yang resmi juga bisa tampil modis,unik,namun tetap elegan.Inilah yang ditampilkan para siswa Pison Art N Fashion Foundation pada Ladies Day di selasar Surabaya Town Square.
Sebanyak enam rancangan busana kerja dan enam busana kasual dihadirkan untuk memuaskan keinginan para wanita yang siang itu sedang menikmati sejuknya angin yang bertiup di sela resto dan pertokoan. Semuanya adalah
eksplorasi dari para siswa yang baru dua bulan terakhir mempelajari ilmu rancang busana di salah satu sekolah mode di Surabaya ini. Pada rancangan busana kerja, sebagian besar busana dibuat dari kain wol dan katun three pieces, yakni rok selutut,blouse rompi dan kemeja panjang. Kain wol dipilih karena terbuat dari serat alami yang cenderung rapi dan berkesan hangat di tubuh. Sementara katun sebagai kemeja dalaman dipilih karena dingin dan nyaman untuk dikenakan.
”Dari situlah kami mulai bermain- main dengan rancangan. Misalnya dengan memberi plead atau lipit di bagian belakang menyambung flare(belahan) di bagian perut ke pinggang. Di sini ada kesan resmi yang berpadu dengan sisi sensual dan juga elegan,” ungkap Sutri Ruliyanan, salah satu perancang. Pemasangan kancing-kancing besar di beberapa bagian mulai terlihat pada rancangan murid-murid Pison ini.Ini merupakan gaya retro dari tren pada 1970-an yang sempat didominasi oleh penggunaan kancing- kancing berukuran besar dan menonjol. Sementara Felicia Anggraini menyajikan busana kerja yang lebih sederhana tapi tetap anggun. Gadis yang belum genap berusia 20 tahun ini memilih memberikan aksen ban atau sabuk cukup besar di bagian pinggang blouse rompi rancangannya.
Ban ini membentuk kontur tubuh yang lebih bagus terutama untuk mereka yang memiliki bentuk tubuh kurang proporsional.” Busana seperti ini cocok untuk misalnya para sekretaris yang mobile dan aktif,” ujar Felicia. Sedangkan untuk busana kasual, para siswa Pison mencoba menyajikan busana santai dari bahan denim yang digabung katun twill hingga satin. Berbagai gaya ditampilkan mulai dari gaun terusan hingga gaya koboi.
”Ini membuktikan kalau denim yang macho juga bisa dipakai seru-seruan para wanita.Terutama di September ceria seperti saat ini,”ungkap Sherly Oktavina,siswa Pison yang lain. (MB-5)
Sebanyak enam rancangan busana kerja dan enam busana kasual dihadirkan untuk memuaskan keinginan para wanita yang siang itu sedang menikmati sejuknya angin yang bertiup di sela resto dan pertokoan. Semuanya adalah
eksplorasi dari para siswa yang baru dua bulan terakhir mempelajari ilmu rancang busana di salah satu sekolah mode di Surabaya ini. Pada rancangan busana kerja, sebagian besar busana dibuat dari kain wol dan katun three pieces, yakni rok selutut,blouse rompi dan kemeja panjang. Kain wol dipilih karena terbuat dari serat alami yang cenderung rapi dan berkesan hangat di tubuh. Sementara katun sebagai kemeja dalaman dipilih karena dingin dan nyaman untuk dikenakan.
”Dari situlah kami mulai bermain- main dengan rancangan. Misalnya dengan memberi plead atau lipit di bagian belakang menyambung flare(belahan) di bagian perut ke pinggang. Di sini ada kesan resmi yang berpadu dengan sisi sensual dan juga elegan,” ungkap Sutri Ruliyanan, salah satu perancang. Pemasangan kancing-kancing besar di beberapa bagian mulai terlihat pada rancangan murid-murid Pison ini.Ini merupakan gaya retro dari tren pada 1970-an yang sempat didominasi oleh penggunaan kancing- kancing berukuran besar dan menonjol. Sementara Felicia Anggraini menyajikan busana kerja yang lebih sederhana tapi tetap anggun. Gadis yang belum genap berusia 20 tahun ini memilih memberikan aksen ban atau sabuk cukup besar di bagian pinggang blouse rompi rancangannya.
Ban ini membentuk kontur tubuh yang lebih bagus terutama untuk mereka yang memiliki bentuk tubuh kurang proporsional.” Busana seperti ini cocok untuk misalnya para sekretaris yang mobile dan aktif,” ujar Felicia. Sedangkan untuk busana kasual, para siswa Pison mencoba menyajikan busana santai dari bahan denim yang digabung katun twill hingga satin. Berbagai gaya ditampilkan mulai dari gaun terusan hingga gaya koboi.
”Ini membuktikan kalau denim yang macho juga bisa dipakai seru-seruan para wanita.Terutama di September ceria seperti saat ini,”ungkap Sherly Oktavina,siswa Pison yang lain. (MB-5)
***
Dilihat sebanyak :
Follow Twitter @MalangBisnisCom
Baca MalangBisnis.com dari mana aja, tersedia versi mobile, Buka dari HP mu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar