MALANG-BISNIS.com - NUSA DUA - Sebanyak 15 model menjadi media kanvas pada sensasi "body painting" atau melukis di atas tubuh dalam ajang "Nusa Dua Fiesta" (NDF) 2010 di Nusa Dua, Bali, Minggu.
Ketua Dewan Juri "Body Painting", Jango Pramartha, di Nusa Dua, Minggu, mengatakan kriteria yang menjadi penilaian, antara lain kreativitas, estetika meliputi pewarnaan dan originalitas, interaksi antara pelukis dengan model, ketepatan waktu serta karyanya.
"Kriteria penilaian tersebut sudah menjadi salah satu syarat baku dalam lomba lukis di atas tubuh tersebut," kata Jango yang juga seorang kartunis itu.
Model yang dijadikan kanvas, pada hampir sekujur tubuhnya terlihat balutan cat akrilik penuh sensasi warna-warni, yang dalam kegiatan kali ini bertema "Kehidupan Biota Laut".
Para pelukis tubuh yang memamerkan keahliannya itu dengan lincah menorehkan kuas berlumur cat aneka warna secara bergantian ke bagian tubuh depan maupun belakang sang model.
Kadek Sumadiyasa, salah seorang pelukis tubuh itu mengatakan, untuk menuangkan ide dan coretan pada tubuh tidak sulit, hampir sama dengan melukis di atas kanvas kain.
"Bagi saya melukis di tubuh tidak sulit. Yang penting konsentrasi, karena melukis tubuh medianya terkadang bergerak," kata lelaki alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar ini.
Dikatakan, menuangkan lukisan di tubuh dituntut mampu mengikuti lekuk tubuh yang menjadi model, baik dalam posisi berdiri atau duduk dengan gaya sesuai keinginan sang model.
Ayu Erliana seorang model "body painting" mengaku sangat senang bisa tampil di ajang NDF.
"Saya sangat senang dan menikmati jadi model lukis diatas tubuh ini," ucap mahasiswi jurusan seni tari ISI Denpasar itu.
Hal senada juga diungkapkan Nakita Alice Andrea Lomax, seorang model tersebut mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk ungkapan seni lukis.
Karena kelebihan "body painting", dimana penikmat seni tersebut akan lebih terkesan.
Nakita mengaku bersedia menjadi model pada kegiatan itu demi memberi ruang bagi para pelukis untuk mengekspresikan idenya ke dalam sebuah lukisan yang sensasional.
"Menjadi model seperti ini sudah biasa. Tidak ada perasaan ragu, karena saya dituntut untuk selalu berekspresi," ucapnya.
Wisatawan mancanegara dan warga setempat tampak begitu antusias memadati kawasan pameran "body painting" guna menyaksikan para perupa menggambar di atas tubuh.
Selain itu, tampak para pengunjung umumnya juga ingin tahu bagaimana sikap sang model ketika hampir sekujur tubuhnya dilumuri cat akrilik dan harus bertahan dalam posisi sebagai kanvas.
Dari kompetisi "body painting" itu, pelukis yang berhasil menjadi juara I adalah Ketut Sukadana Kentel asal Kediri Kabupaten Tabanan, juara II disabet Dedep pelukis asal Bandung, juara III Ketut Arsadana serta juara favorit diraih Panca.(MB-8)
Ketua Dewan Juri "Body Painting", Jango Pramartha, di Nusa Dua, Minggu, mengatakan kriteria yang menjadi penilaian, antara lain kreativitas, estetika meliputi pewarnaan dan originalitas, interaksi antara pelukis dengan model, ketepatan waktu serta karyanya.
"Kriteria penilaian tersebut sudah menjadi salah satu syarat baku dalam lomba lukis di atas tubuh tersebut," kata Jango yang juga seorang kartunis itu.
Model yang dijadikan kanvas, pada hampir sekujur tubuhnya terlihat balutan cat akrilik penuh sensasi warna-warni, yang dalam kegiatan kali ini bertema "Kehidupan Biota Laut".
Para pelukis tubuh yang memamerkan keahliannya itu dengan lincah menorehkan kuas berlumur cat aneka warna secara bergantian ke bagian tubuh depan maupun belakang sang model.
Kadek Sumadiyasa, salah seorang pelukis tubuh itu mengatakan, untuk menuangkan ide dan coretan pada tubuh tidak sulit, hampir sama dengan melukis di atas kanvas kain.
"Bagi saya melukis di tubuh tidak sulit. Yang penting konsentrasi, karena melukis tubuh medianya terkadang bergerak," kata lelaki alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar ini.
Dikatakan, menuangkan lukisan di tubuh dituntut mampu mengikuti lekuk tubuh yang menjadi model, baik dalam posisi berdiri atau duduk dengan gaya sesuai keinginan sang model.
Ayu Erliana seorang model "body painting" mengaku sangat senang bisa tampil di ajang NDF.
"Saya sangat senang dan menikmati jadi model lukis diatas tubuh ini," ucap mahasiswi jurusan seni tari ISI Denpasar itu.
Hal senada juga diungkapkan Nakita Alice Andrea Lomax, seorang model tersebut mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk ungkapan seni lukis.
Karena kelebihan "body painting", dimana penikmat seni tersebut akan lebih terkesan.
Nakita mengaku bersedia menjadi model pada kegiatan itu demi memberi ruang bagi para pelukis untuk mengekspresikan idenya ke dalam sebuah lukisan yang sensasional.
"Menjadi model seperti ini sudah biasa. Tidak ada perasaan ragu, karena saya dituntut untuk selalu berekspresi," ucapnya.
Wisatawan mancanegara dan warga setempat tampak begitu antusias memadati kawasan pameran "body painting" guna menyaksikan para perupa menggambar di atas tubuh.
Selain itu, tampak para pengunjung umumnya juga ingin tahu bagaimana sikap sang model ketika hampir sekujur tubuhnya dilumuri cat akrilik dan harus bertahan dalam posisi sebagai kanvas.
Dari kompetisi "body painting" itu, pelukis yang berhasil menjadi juara I adalah Ketut Sukadana Kentel asal Kediri Kabupaten Tabanan, juara II disabet Dedep pelukis asal Bandung, juara III Ketut Arsadana serta juara favorit diraih Panca.(MB-8)
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar