MALANG-BISNIS.com - Saat menghadiri wawancara kerja, Anda pasti ingin memperlihatkan sisi diri Anda yang terbaik. Salah satunya, dengan memilih busana yang baik dan mewakili diri Anda. Namun, karena begitu terpaku pada penampilan, orang justru memilih pakaian yang salah. Tidak heran, wawancara pun jadi berantakan karena citra diri Anda yang disalahpersepsikan.
Survei yang dilakukan TK Maxx, sebuah toko pakaian di Inggris, mendapati bahwa pakaian ketat atau atasan yang menampakkan belahan dada akan cepat sekali mempengaruhi penilaian pewawancara dan menutup peluang Anda untuk diterima bekerja. Pilihan pakaian lain yang sebaiknya tidak dikenakan adalah atasan putih dengan bra warna hitam di baliknya.
Sementara itu, meskipun model pakaian pria umumnya "begitu-begitu saja", tetapi pakaian yang kusut, celana panjang berpinggang tinggi, atau dasi yang lucu, juga akan mengacaukan wawancara.
Sementara itu, meskipun model pakaian pria umumnya "begitu-begitu saja", tetapi pakaian yang kusut, celana panjang berpinggang tinggi, atau dasi yang lucu, juga akan mengacaukan wawancara.
Dalam survei yang melibatkan 2.000 karyawan ini juga terlihat, sepertiga dari atasan akan membuat keputusan dalam 90 detik pertama wawancara berlangsung. Oleh karena itu, manajer rekrutmen Kieran How, dari firma perekrutan tenaga kerja Eden Brown, mengatakan lebih baik Anda memilih pakaian yang aman saja.
"Anda perlu memberikan kesan pertama yang baik dengan mengenakan pakaian yang tepat. Jika tidak, Anda akan mengacaukan peluang Anda, bahkan sebelum Anda membuka mulut," katanya. "Pewawancara mungkin saja senang melihat perempuan cantik memakai atasan ketat yang menampakkan belahan dada, tapi Anda tidak akan tahu apa keputusannya."
Pakaian yang aman, menurutnya, adalah pakaian yang disetrika rapi, pas di badan, dalam warna-warna netral. Pria sebaiknya bercukur dulu, dan memperhatikan penampilannya secara keseluruhan. Sebanyak 81 persen pewawancara mengatakan setelan rapi menunjukkan bahwa pelamar tersebut sangat tertib dan efisien. Pakaian dengan warna terang dan trendi sebaiknya tidak dikenakan, terbukti tujuh dari 10 pewawancara mengatakan tidak menghargai pelamar yang kelewat fashionable.
"Anda perlu memberikan kesan pertama yang baik dengan mengenakan pakaian yang tepat. Jika tidak, Anda akan mengacaukan peluang Anda, bahkan sebelum Anda membuka mulut," katanya. "Pewawancara mungkin saja senang melihat perempuan cantik memakai atasan ketat yang menampakkan belahan dada, tapi Anda tidak akan tahu apa keputusannya."
Pakaian yang aman, menurutnya, adalah pakaian yang disetrika rapi, pas di badan, dalam warna-warna netral. Pria sebaiknya bercukur dulu, dan memperhatikan penampilannya secara keseluruhan. Sebanyak 81 persen pewawancara mengatakan setelan rapi menunjukkan bahwa pelamar tersebut sangat tertib dan efisien. Pakaian dengan warna terang dan trendi sebaiknya tidak dikenakan, terbukti tujuh dari 10 pewawancara mengatakan tidak menghargai pelamar yang kelewat fashionable.
Pendek kata, wawancara kerja bukan tempat yang tepat untuk menjajal pakaian yang heboh, atau yang menunjukkan bagian tubuh Anda yang harusnya tersembunyi.(MB-78)
***
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar