MALANG-BISNIS.com — Takjub rasanya melihat koki andal menggunakan pisau dan memotong bahan masakan dengan lihai. Sementara kita masih kaku, bahkan takut menggunakan alat masak yang juga penting ini. Akibatnya, saat memotong kita memakan waktu lebih lama dan waktu memasak pun menjadi lebih panjang.
Tenang saja, dengan mempelajari teknik menggunakan pisau, urusan dapur tak lagi kacau. Memakai "jurus" ini, Anda pun bisa lebih percaya diri menyiapkan berbagai jenis makanan untuk keluarga.
Sebelum belajar tekniknya, pahami lebih dahulu prinsip menggunakan pisau. Jangan pernah memotong bahan makanan di atas meja. Termasuk meja yang terbuat dari gelas kaca (beling) apalagi marmer. Bukan sekadar akan merusak meja, melainkan cara ini bisa membuat pisau menjadi tumpul. Jadi, selalu siapkan wadah untuk mengiris atau memotong di dapur Anda.
Saat memindahkan atau membawa pisau, sebaiknya posisikan bagian ujung pisau yang tajam ke arah bawah. Cara ini bukan hanya untuk melindungi Anda dari risiko tergores pisau, namun juga mencegah melukai orang lain yang kebetulan lewat di sekitar Anda.
Inilah cara aman lainnya dalam menggunakan pisau dapur Anda:
1. Bersihkan pisau
Apakah Anda termasuk tipe orang yang malas dan menganggap sepele dalam urusan membersihkan pisau? Sebaiknya mulai ubah kebiasaan ini. Pisau yang bersih membuat alat masak ini lebih layak digunakan. Lebih lagi, bakteri berbahaya yang menempel di pisau bisa mengontaminasi makanan jika tak dibersihkan dengan benar.
Cara membersihkan pisau yang benar adalah dengan menggunakan air hangat dan sabun pembersih. Pastikan posisi ujung pisau yang tajam menjauh dari Anda untuk mencegah risiko tergores pisau. Setelah mencucinya, keringkan pisau dengan tisu. Mengeringkan pisau dengan kain lap berisiko merusak bahan kain itu sendiri.
Tenang saja, dengan mempelajari teknik menggunakan pisau, urusan dapur tak lagi kacau. Memakai "jurus" ini, Anda pun bisa lebih percaya diri menyiapkan berbagai jenis makanan untuk keluarga.
Sebelum belajar tekniknya, pahami lebih dahulu prinsip menggunakan pisau. Jangan pernah memotong bahan makanan di atas meja. Termasuk meja yang terbuat dari gelas kaca (beling) apalagi marmer. Bukan sekadar akan merusak meja, melainkan cara ini bisa membuat pisau menjadi tumpul. Jadi, selalu siapkan wadah untuk mengiris atau memotong di dapur Anda.
Saat memindahkan atau membawa pisau, sebaiknya posisikan bagian ujung pisau yang tajam ke arah bawah. Cara ini bukan hanya untuk melindungi Anda dari risiko tergores pisau, namun juga mencegah melukai orang lain yang kebetulan lewat di sekitar Anda.
Inilah cara aman lainnya dalam menggunakan pisau dapur Anda:
1. Bersihkan pisau
Apakah Anda termasuk tipe orang yang malas dan menganggap sepele dalam urusan membersihkan pisau? Sebaiknya mulai ubah kebiasaan ini. Pisau yang bersih membuat alat masak ini lebih layak digunakan. Lebih lagi, bakteri berbahaya yang menempel di pisau bisa mengontaminasi makanan jika tak dibersihkan dengan benar.
Cara membersihkan pisau yang benar adalah dengan menggunakan air hangat dan sabun pembersih. Pastikan posisi ujung pisau yang tajam menjauh dari Anda untuk mencegah risiko tergores pisau. Setelah mencucinya, keringkan pisau dengan tisu. Mengeringkan pisau dengan kain lap berisiko merusak bahan kain itu sendiri.
Satu lagi bagian pisau yang kerap terlupakan, yakni pegangannya. Membersihkan bagian pegangan pisau ini bisa membuat pisau lebih kokoh saat dipegang dan tak mudah terlepas dari tangan Anda karena licin.
Catatan penting lainnya dalam mencuci pisau adalah jangan meninggalkannya, apalagi terendam dalam air kotor di tumpukan piring kotor di dapur. Pegangan pisau, terutama yang terbuat dari kayu, semakin sulit dibersihkan jika terlalu lama terendam di air kotor. Merendam pisau juga berbahaya karena sering kali tak terlihat saat Anda mengambil barang lain dari tumpukan piring kotor. Bisa-bisa tangan Anda terkena bagian pisau yang tajam karenanya.
2. Mengasah pisau
Pisau yang tajam mendukung kerja Anda di dapur. Waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan makanan bisa lebih cepat karena kegiatan memotong lebih efisien dengan pisau yang tajam. Tak perlu terlalu sering mengasah pisau. Koki profesional saja hanya mengasah pisau sekali atau dua kali dalam setahun. Namun tentu saja, kualitas pisau menentukan tingkat ketajamannya. Jadi, pastikan saat Anda menggunakannya pisau sudah dalam kondisi tajam dan siap pakai.
Semakin tajam pisau, makin aman digunakan. Artinya bisa mengurangi risiko terpeleset saat menggunakannya. Karena pisau yang tumpul mendorong Anda untuk melakukan tekanan lebih dalam saat memotong, dan bisa saja pegangan yang licin membuat pisau terlepas dari pegangan.
Cara mengasah pisau, gunakan batu asah yang telah diberikan minyak atau air. Letakkan pisau di atas batu asah dan lakukan tekanan perlahan dengan gerakan seperti sedang mengiris. Lakukan gerakan ini pada dua bagian pisau agar ketajamannya merata. Lalu bersihkan pisau dan tes ketajamannya dengan memotong buah atau sayur. Jika buah atau sayur mudah terpotong dengan sedikit tekanan, tandanya pisau sudah tajam. Cara tradisional ini bisa ditinggalkan jika Anda merasa tak nyaman. Alternatifnya, beli alat pengasah pisau yang lebih modern dan mudah penggunaannya. Sayangnya, alat ini lebih banyak ditemukan di luar negeri. Jadi, paling memungkinkan adalah dengan membeli online atau melalui pemesanan.
3. Mencincang
Mencincang merupakan keterampilan menggunakan pisau yang paling dasar dan mudah. Anda bisa menggunakan cara ini pada hampir semua jenis bahan makanan. Contohnya, sayuran seperti selada yang tak terlalu mementingkan ukuran potongan.
Cara memegang pisau yang benar untuk mencincang adalah dengan meletakkan jari tengah, jari manis, dan kelingking di sekitar pegangan pisau. Jari telunjuk dan ibu jari bertumpu di bagian genggaman pisau.
2. Mengasah pisau
Pisau yang tajam mendukung kerja Anda di dapur. Waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan makanan bisa lebih cepat karena kegiatan memotong lebih efisien dengan pisau yang tajam. Tak perlu terlalu sering mengasah pisau. Koki profesional saja hanya mengasah pisau sekali atau dua kali dalam setahun. Namun tentu saja, kualitas pisau menentukan tingkat ketajamannya. Jadi, pastikan saat Anda menggunakannya pisau sudah dalam kondisi tajam dan siap pakai.
Semakin tajam pisau, makin aman digunakan. Artinya bisa mengurangi risiko terpeleset saat menggunakannya. Karena pisau yang tumpul mendorong Anda untuk melakukan tekanan lebih dalam saat memotong, dan bisa saja pegangan yang licin membuat pisau terlepas dari pegangan.
Cara mengasah pisau, gunakan batu asah yang telah diberikan minyak atau air. Letakkan pisau di atas batu asah dan lakukan tekanan perlahan dengan gerakan seperti sedang mengiris. Lakukan gerakan ini pada dua bagian pisau agar ketajamannya merata. Lalu bersihkan pisau dan tes ketajamannya dengan memotong buah atau sayur. Jika buah atau sayur mudah terpotong dengan sedikit tekanan, tandanya pisau sudah tajam. Cara tradisional ini bisa ditinggalkan jika Anda merasa tak nyaman. Alternatifnya, beli alat pengasah pisau yang lebih modern dan mudah penggunaannya. Sayangnya, alat ini lebih banyak ditemukan di luar negeri. Jadi, paling memungkinkan adalah dengan membeli online atau melalui pemesanan.
3. Mencincang
Mencincang merupakan keterampilan menggunakan pisau yang paling dasar dan mudah. Anda bisa menggunakan cara ini pada hampir semua jenis bahan makanan. Contohnya, sayuran seperti selada yang tak terlalu mementingkan ukuran potongan.
Cara memegang pisau yang benar untuk mencincang adalah dengan meletakkan jari tengah, jari manis, dan kelingking di sekitar pegangan pisau. Jari telunjuk dan ibu jari bertumpu di bagian genggaman pisau.
Ada dua metode dasar dalam mencincang. Pertama, metode-titik tumpu pada pergelangan tangan, yakni menggunakan pergelangan tangan Anda sebagai poros. Caranya dengan bertumpu pada pergelangan tangan, memotong, atau mencincang dilakukan dengan gerakan berulang ke atas dan ke bawah dengan bagian dari gagang pisau lebih dekat dengan papan potong. Posisi ujung pisau mendongak ke atas.
Kedua, metode ujung poros pisau. Artinya, gerakan mencincang bertumpu pada ujung pisau. Tangan dan pergelangan tangan Anda bergerak naik turun untuk melakukan gerakan mencincang dengan bertumpu pada ujung pisau.
Cara memegang bahan makanan yang akan dicincang juga perlu diperhatikan. Peganglah bahan makanan dengan jari Anda. Namun, saat mencincang, pindahkan jari-jari Anda ke bagian belakang makanan mengikuti gerakan mencincang agar tak terkena potongan pisau.
Cara memegang bahan makanan yang akan dicincang juga perlu diperhatikan. Peganglah bahan makanan dengan jari Anda. Namun, saat mencincang, pindahkan jari-jari Anda ke bagian belakang makanan mengikuti gerakan mencincang agar tak terkena potongan pisau.
4. Mengiris
Potongan yang menarik bisa memancing selera makan Anda. Meski begitu, bentuk irisan menyesuaikan selera Anda. Namun sebagai tolok ukur, ada tiga tipe irisan, yakni irisan besar dengan ukuran 1,9 cm, irisan ukuran sedang atau 1,3 cm, dan irisan kecil sekitar 0,6 cm.
Untuk mempraktikkan keterampilan mengiris, pilih bahan makanan yang mudah diaplikasikan seperti kentang atau bawang. Semakin sering Anda berlatih, keterampilan ini semakin terasah. Cara awalnya, iris bahan makanan menjadi beberapa bagian besar dengan ukuran yang sama. Lalu sandingkan irisan ini, kemudian iris menjadi beberapa bagian kecil sesuai selera.
Anda juga bisa mengamati bagaimana potongan makanan di restoran ternama yang disajikan koki profesional, atau dalam buku menu. Dari sini Anda bisa mempelajari berbagai bentuk potongan yang menggugah selera.
5. Irisan korek api
Jika sebelumnya hanya ada tiga ukuran dasar dalam mengiris, kali ini ukuran irisan lebih kecil lagi. Dimensinya sekitar 0,3 cm untuk lebarnya dan 6,4 cm untuk panjangnya, seperti bentuk korek api. Anda bisa melatih keterampilan ini, dan jika sudah mahir, berbagai bentuk dekoratif bisa Anda hasilkan.
Caranya, tahap awal lakukan irisan berbentuk persegi panjang. Lalu tumpuk irisan persegi panjang ini, dan lakukan irisan memanjang berukuran korek api.(MB-2)
***
Potongan yang menarik bisa memancing selera makan Anda. Meski begitu, bentuk irisan menyesuaikan selera Anda. Namun sebagai tolok ukur, ada tiga tipe irisan, yakni irisan besar dengan ukuran 1,9 cm, irisan ukuran sedang atau 1,3 cm, dan irisan kecil sekitar 0,6 cm.
Untuk mempraktikkan keterampilan mengiris, pilih bahan makanan yang mudah diaplikasikan seperti kentang atau bawang. Semakin sering Anda berlatih, keterampilan ini semakin terasah. Cara awalnya, iris bahan makanan menjadi beberapa bagian besar dengan ukuran yang sama. Lalu sandingkan irisan ini, kemudian iris menjadi beberapa bagian kecil sesuai selera.
Anda juga bisa mengamati bagaimana potongan makanan di restoran ternama yang disajikan koki profesional, atau dalam buku menu. Dari sini Anda bisa mempelajari berbagai bentuk potongan yang menggugah selera.
5. Irisan korek api
Jika sebelumnya hanya ada tiga ukuran dasar dalam mengiris, kali ini ukuran irisan lebih kecil lagi. Dimensinya sekitar 0,3 cm untuk lebarnya dan 6,4 cm untuk panjangnya, seperti bentuk korek api. Anda bisa melatih keterampilan ini, dan jika sudah mahir, berbagai bentuk dekoratif bisa Anda hasilkan.
Caranya, tahap awal lakukan irisan berbentuk persegi panjang. Lalu tumpuk irisan persegi panjang ini, dan lakukan irisan memanjang berukuran korek api.(MB-2)
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar