MALANG-BISNIS.COM - ARTIKEL ENTREPRENEUR - Menjalani bisnis restoran perlu ekstra perhatian. Varian dan kualitas menu tentu saja menjadi penentu, sejauh mana restoran mampu menggaet sebanyak mungkin pelanggan. Namun pelayanan juga penting; makan jadi lebih nikmat jika suasana menyenangkan bukan?

Presiden Direktur PT Top Food Indonesia dengan brand Es Teler 77, Yenny Widjaja mengatakan, menu khas makanan orisinal Indonesia dari dapur keluarga menjadi kunci kesuksesan restoran berusia 28 tahun ini. Namun bagi Yenny, servis ke pelanggan juga tak kalah penting.


"Customer itu raja, jadi pelayanan yang diberikan harus penuh hormat. Pelayan juga harus supel dan melayani dengan baik. Pelanggan datang bukan sekadar ingin makan, tetapi juga ingin duduk dengan nyaman, dan servis yang ramah," jelas Yenny kepada Kompas Female, usai peluncuran empat menu baru di outlet Es Teler 77 Pondok Indah Mall 1, Selasa (25/5/2010) lalu.

Es Teler 77 memang dikenal dengan cita rasa juara dari minuman khas Indonesia, es teler. Murniati Widjaja adalah tokoh yang memperkenalkan menu ini, kemudian mendirikan kantin Es Teler 77 sejak 1982 di kawasan pertokoan Duta Merlin, Jakarta Barat.

Menurut Yenny, anak pertama dari keluarga Widjaja, sang ibu masih turun tangan mengembangkan menu. Racikan masakan rumahan memang menjadi ciri khas restoran yang telah memiliki 180 cabang -termasuk di Singapura, Australia dan Malaysia- ini.

"Makanan rumahan tidak membosankan, bisa dimakan setiap hari. Tak hanya masakan untuk makan besar, namun juga untuk camilan. Makanan rumahan ini dikonsumsi oleh keluarga, dengan kualitas terjaga dan sehat. (Konsep) Inilah yang dibawa ke restoran dan disukai pelanggan," tutur Yenny, menjelaskan bagaimana Es Teler 77 berhasil menarik penggemar dan selalu ramai dikunjungi terutama saat makan siang.

Bicara soal menu, Yenny menjelaskan lebih jauh. Tipikal makanan rumahan adalah menggunakan bahan makanan segar. Konsep ini juga yang dipertahankan restoran yang membangun sistem franchise ini.

"Seluruh bahan makanan segar di-supply ke pabrik di Serpong, kemudian dikirim ke semua cabang di perkantoran dan mal," jelas Yenny.

Es Teler 77 cenderung memilih lokasi yang dekat keramaian, umumnya kawasan perkantoran dan mal. Selanjutnya, menurut Andrew Nugroho, Direktur PT Top Food Indonesia, perusahaan menerapkan dua konsep dalam membuka cabang, konsep fast food dan restoran.

"Konsep fast food mengikuti perkembangan mal sebagai pusat hiburan. Sedangkan konsep restoran dengan full service, umumnya dekat dengan kawasan perkantoran," paparnya.

Andrew menambahkan, dari dari puluhan cabang, hanya ada sekitar tujuh restoran. Investasi yang jauh lebih mahal menjadi pertimbangannya. Namun, kelebihannya, konsep restoran memberikan varian menu lebih banyak daripada konsep fast food.

Franchise
Restoran ini menerapkan konsep franchise yang tidak dilepas total. Andrew menjelaskan, saat investasi franchise dilakukan, kontrak yang diterapkan tak hanya untuk sistem franchise namun juga kontrak manajemen. Es Teler 77 membantu mengelola bisnis, dan menerapkan sistem bagi hasil untuk investor.

Dari 180 cabang Es Teler 77, 80 persennya adalah franchise, sedangkan 20 persennya merupakan cabang langsung dari Es Teler 77.

Jika Anda sedang berencana menjalankan bisnis makanan dan minuman, kunci sukses Es Teler 77 bisa menjadi referensi. Bagaimana makanan rumahan dan kantin sederhana, bisa berkembang ke sejumlah negara di Asia. (MB7)

ARTIKEL LAINNYA DIKATEGORI INI :



***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Membuat Web Langsung Jadi ? INDO9.COM