MALANG-BISNIS.COM - ARTIKEL ENTREPRENEUR, Lonjakan omzet bisnis selama bulan Ramadhan bisa mencapai dua kali lipat, bahkan lebih. Syaratnya, Anda perlu jeli melihat peluang dan membaca perubahan gaya hidup masyarakat.
Lyra Puspa, pendiri lembaga mentoring bisnis UKM, Pillar, menyebutkan sejumlah bisnis yang potensial digarap menjelang Ramadhan bahkan hingga sesudah Idul Fitri.
"Peluang pasar terbuka luas karena adanya perubahan gaya hidup selama Ramadhan dan Idul Fitri. Baik kebiasaan sahur, buka puasa, kegiatan ibadah, dan silaturahmi yang lebih intens. Apalagi konsumen Indonesia memiliki ciri khas lebaran, yakni mudik. Jadi sebaiknya mulai tentukan jenis bisnis apa yang bisa Anda jalankan dengan mengenali pasar yang menjadi sasaran," jelas Lyra, dalam talkshow bertema "Peluang Bisnis Bulan Ramadhan" yang diadakan Majalah Sekar, di Gedung Gramedia Majalah, Jakarta, Sabtu (17/7/2010) lalu.
Lyra membagi peluang bisnis Ramadhan dalam empat segmen sesuai aktivitas selama bulan puasa:
1. Sahur dan buka puasa
Lihat dengan jeli pasar yang potensial sebelum menjajakan produk Anda. Untuk sahur dan puasa, makanan basah menjadi produk andalannya. Jika ingin mengambil momen sahur, pastikan Anda memiliki pasar yang jelas. Misalnya, katering sahur untuk mahasiswa yang tinggal di kos. Begitupun dengan buka puasa, katering hidangan berbuka untuk pekerja kantoran, misalnya. Jika Anda memiliki jaringan dan pasar yang jelas di segmen ini, katering sahur atau berbuka puasa bisa menghasilkan.
Produk lain yang juga terbuka pasarnya adalah jajanan buka puasa. Coba saja perhatikan berapa banyak pedagang dadakan membuka lapak di setiap sudut perumahan atau area tertentu yang strategis. Dari jumlah penduduk Indonesia yang 230 juta jiwa, 80 persennya adalah muslim. Tandanya, waktu berbuka yang serempak di waktu senja membuka peluang bisnis makanan atau minuman pembuka puasa atau ta'jil. Pilihan produknya seperti es kelapa muda, kolak, kurma, kue basah, gorengan, sop buah, dan lainnya.
Selain makanan sahur dan buka puasa, peluang bisnis Ramadhan juga bisa fokus pada kebutuhan menjelang Idul Fitri. Menjual ketupat matang menjelang lebaran atau kulit ketupat bisa menjadi pilihan bisnis lainnya sepanjang bulan puasa.
"Kebanyakan keluarga muda, terutama yang bekerja, lebih memilih membeli ketupat jadi daripada harus memasaknya sendiri. Ini bisa menjadi peluang," kata Lyra.
2. Aktivitas ibadah Ramadhan
Ramadhan menjadi bulan penuh berkah bagi umat muslim dan kesempatan meningkatkan kualitas ibadah. Peralatan ibadah seperti mukena, sarung, sajadah, tasbih, Al-Quran, buku, atau CD/VCD Islami menjadi kebutuhan.
Bagi Anda yang memang memiliki bisnis pada segmen ini, bulan Ramadhan waktunya untuk mengembangkan bisnis. Bagi pebisnis pemula, saatnya memasarkan produk dan mengenalkannya lebih gencar karena momennya sangat tepat.
"Bisnis selama Ramadhan itu halal sepanjang produknya halal dan tidak lantas menganggu aktivitas ibadah. Termasuk bisnis menyediakan berbagai keperluan ibadah," jelas Lyra.
3. Aktivitas silaturahmi
Ramadhan dan lebaran juga identik dengan berbagai pertemuan sebagai bagian silaturahmi. Buka puasa bersama atau saling memberikan bingkisan menjadi gaya hidup yang muncul setahun sekali sepanjang Ramadhan dan Idul Fitri.
Busana muslim, tas, sepatu, dan aksesori menjadi kebutuhan khas menjelang lebaran. Parsel, kue kering, dan kartu lebaran, menjadi produk pilihan lain yang identik dengan Idul Fitri. Belum lagi cake atau bahkan jasa kurir pengantar parsel, juga bisa menjadi ide bisnis. Dibutuhkan kreativitas untuk jeli memasarkan produk memenuhi kebutuhan ini.
4. Tradisi mudik lebaran
Kebiasaan masyarakat mudik menjelang lebaran juga bisa menjadi peluang bisnis. Jasa jual atau sewa kendaraan adalah yang paling kentara, selain travel dan tiket. Bahkan perubahan kebiasaan dari mudik menjadi tidak mudik pun bisa membuka peluang bisnis, seperti penyalur PRT atau infal lebaran, laundry kiloan hingga cleaning service rumah atau apartemen.
"Katering lebaran juga menjadi tren setahun belakangan. Biasanya suplai H -1 atau hari H saat lebaran. Sebab banyak keluarga yang tak sempat memasak, dan memilih untuk membayar katering lebaran," kata Lyra.
Jika sudah terbayang produk yang akan dipasarkan sesuai potensi pasarnya, segeralah memulai dari sekarang, tiga minggu menjelang Ramadhan.
"Untuk memilih jenis bisnis bukan hanya didasarkan karena rasa suka atau hobi dengan produknya saja. Namun perlu melihat potensi pasarnya," tandas Lyra.(MB-12)
Lyra Puspa, pendiri lembaga mentoring bisnis UKM, Pillar, menyebutkan sejumlah bisnis yang potensial digarap menjelang Ramadhan bahkan hingga sesudah Idul Fitri.
"Peluang pasar terbuka luas karena adanya perubahan gaya hidup selama Ramadhan dan Idul Fitri. Baik kebiasaan sahur, buka puasa, kegiatan ibadah, dan silaturahmi yang lebih intens. Apalagi konsumen Indonesia memiliki ciri khas lebaran, yakni mudik. Jadi sebaiknya mulai tentukan jenis bisnis apa yang bisa Anda jalankan dengan mengenali pasar yang menjadi sasaran," jelas Lyra, dalam talkshow bertema "Peluang Bisnis Bulan Ramadhan" yang diadakan Majalah Sekar, di Gedung Gramedia Majalah, Jakarta, Sabtu (17/7/2010) lalu.
Lyra membagi peluang bisnis Ramadhan dalam empat segmen sesuai aktivitas selama bulan puasa:
1. Sahur dan buka puasa
Lihat dengan jeli pasar yang potensial sebelum menjajakan produk Anda. Untuk sahur dan puasa, makanan basah menjadi produk andalannya. Jika ingin mengambil momen sahur, pastikan Anda memiliki pasar yang jelas. Misalnya, katering sahur untuk mahasiswa yang tinggal di kos. Begitupun dengan buka puasa, katering hidangan berbuka untuk pekerja kantoran, misalnya. Jika Anda memiliki jaringan dan pasar yang jelas di segmen ini, katering sahur atau berbuka puasa bisa menghasilkan.
Produk lain yang juga terbuka pasarnya adalah jajanan buka puasa. Coba saja perhatikan berapa banyak pedagang dadakan membuka lapak di setiap sudut perumahan atau area tertentu yang strategis. Dari jumlah penduduk Indonesia yang 230 juta jiwa, 80 persennya adalah muslim. Tandanya, waktu berbuka yang serempak di waktu senja membuka peluang bisnis makanan atau minuman pembuka puasa atau ta'jil. Pilihan produknya seperti es kelapa muda, kolak, kurma, kue basah, gorengan, sop buah, dan lainnya.
Selain makanan sahur dan buka puasa, peluang bisnis Ramadhan juga bisa fokus pada kebutuhan menjelang Idul Fitri. Menjual ketupat matang menjelang lebaran atau kulit ketupat bisa menjadi pilihan bisnis lainnya sepanjang bulan puasa.
"Kebanyakan keluarga muda, terutama yang bekerja, lebih memilih membeli ketupat jadi daripada harus memasaknya sendiri. Ini bisa menjadi peluang," kata Lyra.
2. Aktivitas ibadah Ramadhan
Ramadhan menjadi bulan penuh berkah bagi umat muslim dan kesempatan meningkatkan kualitas ibadah. Peralatan ibadah seperti mukena, sarung, sajadah, tasbih, Al-Quran, buku, atau CD/VCD Islami menjadi kebutuhan.
Bagi Anda yang memang memiliki bisnis pada segmen ini, bulan Ramadhan waktunya untuk mengembangkan bisnis. Bagi pebisnis pemula, saatnya memasarkan produk dan mengenalkannya lebih gencar karena momennya sangat tepat.
"Bisnis selama Ramadhan itu halal sepanjang produknya halal dan tidak lantas menganggu aktivitas ibadah. Termasuk bisnis menyediakan berbagai keperluan ibadah," jelas Lyra.
3. Aktivitas silaturahmi
Ramadhan dan lebaran juga identik dengan berbagai pertemuan sebagai bagian silaturahmi. Buka puasa bersama atau saling memberikan bingkisan menjadi gaya hidup yang muncul setahun sekali sepanjang Ramadhan dan Idul Fitri.
Busana muslim, tas, sepatu, dan aksesori menjadi kebutuhan khas menjelang lebaran. Parsel, kue kering, dan kartu lebaran, menjadi produk pilihan lain yang identik dengan Idul Fitri. Belum lagi cake atau bahkan jasa kurir pengantar parsel, juga bisa menjadi ide bisnis. Dibutuhkan kreativitas untuk jeli memasarkan produk memenuhi kebutuhan ini.
4. Tradisi mudik lebaran
Kebiasaan masyarakat mudik menjelang lebaran juga bisa menjadi peluang bisnis. Jasa jual atau sewa kendaraan adalah yang paling kentara, selain travel dan tiket. Bahkan perubahan kebiasaan dari mudik menjadi tidak mudik pun bisa membuka peluang bisnis, seperti penyalur PRT atau infal lebaran, laundry kiloan hingga cleaning service rumah atau apartemen.
"Katering lebaran juga menjadi tren setahun belakangan. Biasanya suplai H -1 atau hari H saat lebaran. Sebab banyak keluarga yang tak sempat memasak, dan memilih untuk membayar katering lebaran," kata Lyra.
Jika sudah terbayang produk yang akan dipasarkan sesuai potensi pasarnya, segeralah memulai dari sekarang, tiga minggu menjelang Ramadhan.
"Untuk memilih jenis bisnis bukan hanya didasarkan karena rasa suka atau hobi dengan produknya saja. Namun perlu melihat potensi pasarnya," tandas Lyra.(MB-12)
ARTIKEL LAINNYA DIKATEGORI INI :
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar